Copyright © Make Friends With Nature
Design by Dzignine
Selasa, 04 September 2012

Menulis Kategori dengan Benar

            Hari ini pertama kalinya aku mengikuti mata kuliah Sistematika Tumbuhan. Satu langkah maju untuk memahami persaudaraan di antara para tumbuhan. Hehe. Dan dari sini aku tahu bahwa sistematika mencakup taksonomi dan hubungan kekerabatan, di mana taksonomi sendiri meliputi identifikasi, tata nama, dan klasifikasi. Di bangku sekolah sebagian besar dari kita pasti mengenal yang dinamakan kategori, yaitu peringkat, tingkat, atau derajat di dalam hierarki di mana kelompok-kelompok didudukkan. Nah, yang ingin aku paparkan di sini adalah penulisan kategori yang benar. Saat kita menyebutkan taksonomi suatu spesies, maka harus memperhatikan bahasa yang digunakan : Latin, Inggris, atau Indonesia. Jadi, gunakan satu bahasa saja. Jangan dicampur yaa. Perhatikan ini.        

Penggunaan Bahasa Latin

Regnum
Divisio
Classis
Ordo
Familia 
Genus
Spesies

Penggunaan Bahasa Inggris

Kingdom
Division
Class
Order
Family
Genera
Species

Penggunaan Bahasa Indonesia

Dunia
Divisi
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
Nah, sudah jelas, kan? Semoga bermanfaat. :)
Sabtu, 25 Agustus 2012

The Basking Shark

Nah, kalo yang satu ini, pasti gak ada yang berani ganggu. Pertemuanku dengan hiu ini berawal dari tugas esai dari Kelompok Studi Kelautan sebagai salah satu syarat menjadi anggota. Walaupun pada akhirnya aku belum menjadi anggota karena berhalangan menghadiri diklat lapangan, aku senang bisa berkenalan dengan si hiu. Hehe. Asal tau aja, hiu ini gak berbahaya, bahkan terancam punah. Jadi, harus segera diselamatkan. Apa sih, uniknya hiu ini? 
Pertama, dia suka berjemur (kayak bule aja,ya). Kedua, dia menjadi inspirasi peningkatan efisiensi turbin air. Ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya, let's check it out!
Deskripsi dan Klasifikasi 

Hiu berjemur, Cetorhinus maximus (Cetorhinidae) memiliki celah insang yang sangat panjang, memanjang dari permukaan tubuh bagian atas ke bawah. Lengkungan insang dilengkapi dengan deretan sisir halus (panjangnya 10 cm dan jumlahnya lebih dari 1000 setiap deretan), digunakan sebagai jaringan halus terhadap air untuk mendapatkan makanannya. Gigi-giginya sangat kecil umumnya berwarna coklat abu-abu, hidup di perairan pantai, lepas pantai, pemakan plankton, merupakan hiu terbesar kedua setelah hiu paus, panjang maksimum mencapai 1,5 m, tergolong ikan pelagis, tidak berbahaya bagi manusia. Perkembang biakannya belum diketahui dengan pasti. Ditangkap terutama dengan tombak yang ditembakkan ketika hiu sedang berjemur di permukaan. Daerah penyebarannya di seluruh perairan pantai Eropa Barat, Amerika Utara, Samudera Pasifik Barat dan pantai Utara Australia.

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Class: Chondrichthyes
Subclass: Elasmobranchii
Order: Lamniformes
Family: Cetorhinidae
Gill, 1862
Genera: Cetorhinus
Blainville, 1816
Species: C. maximus

Inspirasi Peningkatan Efisiensi Turbin Air

Penelitian yang pernah dilakukan terhadap bentuk sirip paus bongkok, menghantarkan turbin angin dan arus laut menjadi lebih efisien. Kini sebuah penelitian lainnya yang juga mengambil contoh kesempurnaan hasil penciptaan Sang Pencipta akan memperbaiki efisiensi turbin hidro elektrik.

Anthony Reale, seorang mahasiswa desain industri di College for Creative Studies, mencoba mengadopsi teknologi yang dimiliki hiu terbesar kedua setelah hiu paus. Hiu yang sering disebut sebagai hiu berjemur dan memiliki nama latin Cetorhinus Maximus itu memang lebih banyak berjemur dengan berenang di permukaan air dan memakan plankton, hewan invertebrata dan ikan-ikan kecil dengan cara menyaringnya menggunakan mulutnya yang lebar.

Basking Shark, hiu besar inspirasi peningkatan efisiensi turbin air.

Strait Power, nama turbin hidro elektrik yang dirancang Reale, meniru bentuk mulut hiu tersebut saat memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Dalam kondisi terbuka penuh, diameter mulut hiu itu mencapai 1,2 meter. Tetapi bukan ukuran lebar mulutnya yang menjadi perhatian Reale, melainkan prinsip kerja hidrodinamika yang terjadi ketika hiu besar itu menyaring makanannya sambil berenang.

Menurut Reale, pada saat berenang, bentuk hiu yang streamline mengakibatkan bagian atas dan bawah tubuhnya memiliki perbedaan tekanan. Tidak berbeda jauh halnya dengan pesawat terbang, bagian atas hiu itu mengalami tekanan air yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bagian bawah. Perbedaan tekanan ini serta adanya celah insang memanjang yang hampir memenuhi kepalanya, membantu air laut memasuki mulutnya dengan cepat.

Dengan kelebihan itu, Reale mendesain turbin ”Strait Power”-nya dengan dua nozzle yang konvergen, menyatu di satu tempat. Nozzle pertama akan mengalirkan dan menekan arus sehingga menghasilkan tekanan rendah di bagian belakang turbin. Kondisi ini akan mempercepat aliran air ke dalam nozzle kedua dan menghasilkan energi yang lebih besar untuk memutar rotor.


Prinsip kerja dan desain Strait Power

Dalam uji cobanya menggunakan prototip yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan satu bilah sudu bersama dengan peneliti-peneliti dari University of Michigan yang kebetulan juga sedang melakukan riset serupa, hasilnya seperti yang diduga oleh Reale. Peningkatan energi sebesar 40% bisa dicapai oleh turbin yang terbuat dari bahan-bahan sederhana tersebut.

Reale telah mempatenkan teknologi itu dan menyiapkan lima desain sistem yang siap dikomersialkan, mulai dari portabel dan bisa dilipat untuk keperluan militer serta outdoor hingga versi industri yang memiliki bilah rotor berdiameter 3 meter untuk menghasilkan 40 kiloWatt lebih.


sumber : www.oseanografi.lipi.go.id, www.discoverlife.org, http://blog.its.ac.id/rianenviroitsacid/2011/02/21/hiu-cetorhinus-maximus-inspirasi-peningkatan-efisiensi-turbin-air/

Sirsak Versus Kanker

Jus sirsak adalah salah satu jus buah yang sering aku minum. Bukan karena ini favoritku, tetapi demi mencegah kanker, aku mau saja mengkonsumsi sirsak. Ibuku terkena kanker nasofaring dan telah meninggal dua tahun lalu. Setelah aku pelajari tentang kanker itu, ada yang menyebutkan bahwa benih kanker ini bisa menurun kepada keturunan si penderita. Jadi, mau tidak mau aku harus berupaya untuk tidak terkena kanker. Bahkan, jika aku bukan keturunan penderita kanker pun, aku harus mencegah hal itu terjadi. Anda juga tentunya.

Bukan berarti setelah anda mengonsumsi sirsak, anda dapat makan seenaknya karena berpikir tidak akan terkena kanker. Pola makan yang sehat didukung olahraga rutin sangat diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh dan menghindar dari kanker. Di bawah ini adalah informasi mengenai keunggulan sirsak dalam mencegah dan mengobati kanker. 
Selamat membaca.


Banyak herbal yang bisa digunakan untuk mengobati kanker. Dari banyak herbal tersebut sirsak punya keunggulan dibanding yang lain. Sifatnya yang istimewa ini yang membuat penemuan khasiat sirsak untuk kanker disembunyikan bertahun-tahun oleh perusahaan farmasi.

Sirsak diketahui bisa mencegah dan juga ampuh untuk mengobati beberapa jenis kanker. “Untuk sirsak sendiri telah diteliti dapat mengobati kanker usus besar (colon), kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat dan juga kanker buah dada (payudara),” dr Hardhi Pranata, SpS selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI).

Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker yaitu batang, daun dan juga buahnya atau dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian hasil rebusannya diminum.

“Bisa dengan cara minum jus buah sirsak, atau dengan cara merebus 9 lembar daun sirsak dan minum air rebusan tersebut lalu dimonitor keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat dan pertumbuhan sel-sel kankernya akan terhambat,” ungkapnya.

Apa keistimewaan sirsak?

dr Hardhi menungkapkan sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol dan juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara membunuh sel kanker oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya. Sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuhnya abnormal atau sel-sel spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi sirsak tidak merusak sel-sel yang sehat.

Selain memiliki rasa yang enak, buah sirsak ini juga membantu memelihara kesehatan, mencegah penyakit serta mengobati penyakit. Hal ini karena buah sirsak juga bisa menurunkan tekanan darah, anti parasit, obat penenang yang berfungsi mengatasi depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, radang sendi dan juga untuk asam urat.

“Konsumsi buah sirsak ini harus digalakkan lagi agar tidak punah, karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah ini,” ujar dokter yang praktik di RSPAD Gatot Subroto ini.

Untuk di Indonesia sendiri penelitian mengenai khasiat sirsak dan tanaman obat lainnya ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam studi ini RS Kanker Dharmais akan bekerja sama dengan Nanjing University of Chinese Medicine yang difasilitatori oleh PDHMI. Dalam penelitian ini akan dilakukan terapi kombinasi antara obat-obatan dan juga herbal.

“MoU kerja sama ini sudah ditanda tangani dan diperkirakan mulai bulan Desember sudah mulai dilakukan penelitian di Indonesia,” imbuhnya.

dr Hardhi menuturkan di Nanjing University sendiri sudah dilakukan terapi kombinasi ini, dan didapatkan pasien-pasien kanker di sana tidak mengalami mual, rambut rontok, berat badan menurun dan bisa tetap berjalan-jalan seperti biasa.

Diharapkan dengan adanya terapi kombinasi ini bisa mengurangi efek samping dari terapi standar kanker yang dilakukan seperti kemoterapi, radiasi atau operasi, serta dapat mengurangi jumlah kemoterapi yang seharusnya dilakukan oleh si pasien.

Selain sirsak, ternyata masih banyak lagi tumbuhan dan buah-buahan yang diketahui memiliki efek anti kanker, seperti:

- Tomat diketahui dapat mengobati kanker prostat, dengan cara mengonsumsi tomat yang sudah direbus.

- Cabe merah diketahui dapat mencegah kanker usus besar jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

- Biji anggur juga diketahui memiliki senyawa anti kanker, karenanya kalau mengonsumsi anggur cari yang memiliki bijidan makan bersama kulitnya.

- Daun sirih merah diketahui sebagai anti kanker payudara dengan cara direbus.

- Temulawak diketahui memiliki zat aktif cursil yang bersifat sebagai anti inflamasi, anti liver dan juga anti kanker.

“Sebagian tumbuhan obat di Indonesia mengandung obat anti kanker, seperti sitotoksin yang memiliki kemampuan untuk membunuh dan mendeteksi sel-sel yang tumbuhnya tidak normal. Senyawa-senyawa di dalam tumbuhan ini bisa berfungsi dalam bentuk gabungan tapi ada juga yang single,” ujarnya.

Kandungan Gizi Buah Sirsak

Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengar kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total.

Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/ 100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik nonvolatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.

Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.

Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.

Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.

Kaya Serat
Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen nongizi. Salah satu di antaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/100 g daging buah.

Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan.

Tabel Kandungan Zat Gizi dan serat pangan buah SIRSAK / 100 gram
Energi 65,00 kal, Besi 0,60 mg
Protein 1,00 gr, Vitamin A 1,00 RE
Lemak 0,30 gr, Vitamin B1 0,07 mg
Karbohidrat 16,30 gr, Vitamin B2 0,04 mg
Kalsium 14,00 mg, Vitamin C 20,00 mg
Fosfor 27,00 mg, Niacin 0,70 mg
Serat 2,00 gr


Khasiat Buah Sirsak

Berbagai manfaat sirsak untuk tubuh antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfimgsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit. Sari buah (jus) sirsak di dalam sistern pencernaan akan meningkatkan selera makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri dan penyakit wasir (ambeien), batu empedu, dan lain-lain. Manfaat lainnya, adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlancar pencernaan makanan.Untuk hidup sehat, sangat baik mengkonsumsi 2-4 porsi buah sirsak.

Menurut penelitian yang dilakuka oleh The National Cancer Institute (NCI) yang dilakukan pada tahun 1976 (yang dilakukan di 20 laboratorium yang berbeda) diketahui bahwa salah satu khasiat buah sirsak adalah sebagai obat anti tumor/kanker. Riset mengenai hal ini kemudian dilanjutkan oleh health Sciences Institute.

Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungsi), melawan berbagai jenis parasit, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.

Selain buahnya, daun sirsak juga ternyata bisa digunakan untuk pengobatan tubuh yaitu sebagai obat luka, batuk dan rematik.

diambil dari http://kaeshafiz.wordpress.com/2010/10/25/keistimewaan-sirsak-sebagai-obat-kanker/

Sehat Itu Murah, Sehat Itu Indah

Di postingan pertama ini aku sedikit mengupas sebuah buku yang ditulis oleh Dr. Handrawan Nadesul berjudul "Sehat Itu Murah". Buku yang aku punya persis seperti pada foto di atas, yaitu edisi baru, setelah sebelumnya sang penulis mampu menjadikan karyanya best seller. Review di bawah ini ditulis oleh akun Pandasurya dalam komentarnya untuk Sehat itu Murah edisi pertama. Selengkapnya dapat dilihat di www.goodreads.com/book/show/2529741.Sehat_Itu_Murah. Ini dia cuplikannya.

Bagi sebagian orang kesehatan mungkin bukanlah segala-galanya. Tapi segalanya bukan apa-apa tanpa kesehatan.

Buku menarik dan penting ini memuat petunjuk-petunjuk praktis yang bisa dilakukan sehari-hari tentang bagaimana menjalani gaya hidup sehat yang murah. Dengan buku ini juga sang penulis benar-benar menempatkan profesi dokter pada kedudukannya semula, yaitu mengobati orang sakit dan terutama mencegah orang jatuh sakit. Tentu bukan sebuah pandangan yang populer, karena itu sama artinya dengan mengurangi penghasilan dokter dan rumah sakit.

Buku ini ditulis dengan bahasa yang renyah, sederhana, dengan kalimat yang mudah dipahami orang awam. Pilihan katanya pun berasa “nyastra”. Inilah keunikan dan kelebihan buku ini. Seperti yang ditulis di hlm 75:

“Gaya hidup yang salah menelurkan jiwa yang galau, rohani yang sumbang, dan mental yang beku. Orang zaman sekarang kelihatannya saja sehat, namun di dalamnya kebanyakan gundah-gelisah. Hidup berkecukupan, namun tak merasa berbahagia. Segala punya, namun merasa hidupnya tak bermakna. Penyakit hidup tak bermakna menyusutkan rasa sentosa kita.”

Tak heran karena dokter ini juga suka menulis puisi sejak SMA hingga sekarang. Bahkan Antologi puisinya yang terakhir “ Sajak-sajak Pergi Berjalan Jauh” sudah terbit tahun 2006. Sebelum masuk ke halaman Daftar Isi di buku ini pembaca pun sudah disambut dengan sebuah puisi yang dipersembahkan penulis untuk keluarganya tercinta.

Tak diragukan lagi dokter ini memang mahir menulis dan produktif. Selain sudah banyak menulis di majalah, tabloid dan koran nasional, buku ini adalah bukunya yang ke-67. Buku yang dilabeli “Best Seller” di sampul depannya ini ternyata sudah mencapai cetakan ke-10 pada Desember 2008 lalu sejak terbit pertama kali Desember 2006.

Tak hanya berselera sastra, dokter ini juga menulis dengan selera humor yang sehat. Seperti yang ditulisnya di hlm 80:

“Kata nenek saya, dokter yang bertangan dingin itu yang menulis resepnya sedikit. Semakin panjang resep ditulis, memperlihatkan semakin tinggi ketidakmampuan dokternya.

Maka tanpa perlu takut dibentak, atau disemprot dokter, pasien yang berani bertanya sebetulnya membantu dokter agar lebih ringkas menulis resep, dan cermat memilihkan obat. Siapa tahu dokternya lagi mengantuk, atau ingat pabrik obat merek tertentu, dengan banyak ditanya dokter jadi mulai mengingat kembali pesan gurunya: jangan meracuni tubuh pasien dengan seabrek obat sebab perut pasien bukan apotek…

Siapa tahu obatnya tidak cocok dengan kondisi pasien (kocek maupun tubuhnya). Siapa tahu dokter salah menulis aturan pakai, atau mengeja huruf, sehingga pasien pria diberi pil KB istrinya, atau orang lagi duduk di bis tertiup angin saja gampang tidur malah diresepkan obat tidur. Atau siapa tahu dokter mulai budek mendengar keluhan sehingga sakit perut diresepkan obat ayan.”

Buku ini juga tentunya menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang organ tubuh, makanan, penyakit, obat, dengan bahasa yang sederhana, mudah dicerna dan diingat.

Oh ya, satu lagi. Di hlm 229 dokter ini ternyata masih menyempatkan diri untuk menulis tentang mojang priangan.

“Mojang priangan memperlihatkan kesehatan kulit sejati. Para artis yang menu hariannya tidak tentu (kurang sayur, buah, mineral, dan vitamin), kalah pesona kulitnya dengan mojang yang tinggi aktivitas fisiknya (memetik teh, berkebun, mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri). Selain menu hariannya banyak sayur-mayur mentah (lalapan), dan menghirup udara segar pula. Pancaran pesona kulit mojang-mojang desa berpendar di kulit wajah. Kualitas kulit seperti ini tak tersaingi oleh tebalnya rias wajah paling canggih mana pun. “

Dan akhirnya, seperti yang ditulis dokter ini di hlm Prakata:
“Tujuan utama hidup bukan untuk menambah tua, melainkan melakoni hidup dengan benar pada setiap usia. Untuk itu harus pintar hidup.

Anda sendiri penentu hidup sehat, bukan orang lain. Pandai-pandailah mengisi penuh gelas waktu hidup Anda. Di luar tangan Tuhan, kuota umur Anda ditentukan seberapa tebal buku hidup Anda. Bila bijak membaca buku hidup, kita berharap ada bonus umur di tahun senja kita.

Tukar kursi goyang Anda dengan sepatu olahraga, dan percaya kalau kesehatan terbaik itu ada di dapur Anda, bukan di restoran.

Pastikan dosis ketawa Anda tiga kali sehari. Dengan itu Anda bisa mengahapus kesedihan dunia dan sebuah kado hidup bugar akan dikirim buat Anda.

Sehat membuat Anda bisa melakukan segala apa saja yang Anda mau, berapa pun umur Anda. Termasuk untuk tidak lupa menyapa Tuhan.“


(Pandasurya, 4 Agustus 2009)